Di penghujung tahun 2019, program Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Pemakaman Umum (UPT PPU) ditutup dengan gerakan sedekah dan kerja bakti di lingkungan TPU Gading tepatnya Minggu, 29 Desember 2019. Kini, UPT PPU yang berada di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup kembali membuka program di awal tahun 2020 dengan melakukan kegiatan Gebyar Sedekah Oksigen.
Acara yang diselenggarakan oleh Musyawarah Pimpinan Kecamatan (MUSPIKA) Kecamatan Sukun bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup, UPT Pengelolaan Pemakaman Umum, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Koeboeran Londo, Mahasiswa Brawijaya dan paguyuban penjual jasa TPU Sukun Nasrani dipusatkan di Monumen Jepang. Lokasi ini merupakan master piece dari TPU Sukun Nasrani yang memiliki spot bagus dikelilingi banyak tumbuhan. Ada kopi, kurma dan cengkeh.
Gebyar oksigen kali ketiga ini merupakan implementasi dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang yang menyatakan pemakaman adalah Ruang Terbuka Hijau. Seperti termaktub dalam Undang-Undang tersebut bahwa proporsi Ruang Terbuka Hijau publik sebesar 20% (dua puluh) persen. Untuk memenuhi ketentuan tersebut UPT PPU menyumbang RTH dengan melakukan Gerakan Sedekah Oksigen ini.
Acara pembukaan diawali dengan apel dan pengarahan dari Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko. Pada kesempatan baik ini, Bung Edi panggilan orang nomer 2 (dua) dilingkungan Pemerintah Kota Malang mengapresiasi kegiatan kepedulian terhadap lingkungan.
“Gerakan sedekah oksigen adalah satu program yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Malang. Alhamdulillah sudah berjalan dan mendapat dukungan dari masyarakat, akademisi dan stakeholder di Kota Malang. Oleh karena itu, saya atas nama Pemerintah Kota Malang menyampaikan banyak terimakasih. Semoga gerakan sedekah oksigen ini menjadi kebiasaan warga Kota Malang” ungkap Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko di hadapan peserta apel yang terdiri dari Camat, Kapolsek, Danramil, kader lingkungan, mahasiswa, Pokdarwis Koeboeran Londo, Pokdarwis Terapi Hijau, SAR Pakem, Pramuka dan para undangan. Jumat (10/01/2020).
Lebih lanjut, Bung Edi berharap agar gerakan penanaman dan bersih-bersih menjadi suatu kebiasaan yang akan berdampak luar biasa dan jika dilakukan secara terus-menerus akan menjadi suatu peradaban yang pada akhirnya dapat mengurangi bencana banjir karena adanya resapan air.
Sambil mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Begitulah ungkapan yang mencerminkan kegiatan ini. Selain sedekah oksigen. UPT PPU juga sedekah uang memberikan bantuan berupa infaq dan sodakoh yang diberikan kepada Panti Asuhan Yayasan Insan Bersatu atau lebih dikenal dengan sebutan YASIBU. Infaq dan sodakoh ini merupakan amal jariyah dari ahli waris yang berziarah ke Makam. Tidak hanya pihak UPT PPU saja yang bersedekah. Perwakilan dari Dewan Perwakilan Rakyat juga menyumbangkan sebagian dari harta mereka.
Dalam kesempatan ini pula dilakukan penyerahan bibit tanaman Sukun dari Wakil Walikota kepada Camat, Kapolsek dan Danramil Sukun untuk sekanjutnya ditanam di lubang yang disediakan.
Sedekah oksigen adalah gerakan menyumbang oksigen dengan cara menanam pohon atau tanaman yang dimaksudkan menambah kadar oksigen (O2) yang dibutuhkan manusia dan alam sekitar. Tujuan dari sedekah oksigen ini adalah menjaga ketersediaan lahan sebagai resapan air, menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan perkotaan, menyumbang pengadaan Ruang Terbuka Hijau menjadi bagian dari sistem sirkulasi udara (paru-paru kota), sebagai produsen oksigen dan penyerap air hujan.
Begitu banyak manfaat yang diperoleh. Tidak mengherankan jika Kepala UPT Pengelolaan Pemakaman Umum, Taqruni Akbar menjadikan gerakan ini sebagai suatu program yang diagendakan.
“Gerakan sedekah oksigen merupakan sebuah program kepedulian terhadap lingkungan maka kami berupaya agar kegiatan serupa dapat terus berkesinambungan dan berkelanjutan. Kami sudah melaksanakan 2 (dua) kali kegiatan ini yaitu berlokasi di TPU Kasin dan Gading beberapa waktu lalu” ujar beliau saat menjadi tuan rumah.
Sengaja pohon yang ditanam adalah tumbuhan produktif dengan beberapa jenis yaitu Pohon Sukun, Mahoni, Kopi, Keor, Nangka, Durian, Apukat, Matoa dan Mangga. Hal ini dimaksudkan untuk menambah pundi-pundi rupiah dan penyumbang APBD pasalnya tanaman tersebut adalah sumber produk yang bisa dijual.
Semoga gerakan ini akan terus berjalan, sehingga fungsi pemakaman sebagai bagian Ruang Terbuka Hijau dapat terwujud. Selain itu dapat mengurangi bencana banjir karena masyarakat masih peduli terhadap lingkungannya.